Ada teman yang curhat kepada saya tentang kondisi keuangannya (rejeki).Beliau mengatakan bahwa rejeki yang dia peroleh tidak murni berasal dari hasil kerjanya tetapi ada juga yang berasal dari usahanya/tindakannya yang ilegal atau bertentangan dengan nilai-nilai Dharma dan Hukum. Sebenarnya dimata teman saya itu dia menyadari bahwa rejeki yang diperolehnya secara ilegal itu tidak baik/patut untuk digunakan apalagi digunakan untuk kepentingan kemanusiaan,sedekah dan segala bentuk kegiatan positif(Ketuhanan) lainnya. Namun, dalam pikiriannnya yang sedikit memaksa dalam arti berusahan membenarkan sesuatu yang semestinya tidak benar, dia mempunyai pandangan bahwa rejeki yang diperoleh dengan tidak ilegal tidak apa2 digunakan asalkan juga dipakai untuk kegiatan yang positif(termasuk juga keagaamaan).
namun perlu disadari ibarat pepatah: lebih baik menghindari lumpur dari pada masuk kedalam lumpur meski kemudian bisa dibasuh dengan air.
disini memang kita memerlukan artha (harta ) untuk memenuhi kebutuhan baik rohani maupun jasmani, tetapi hendaknya dalam mencapai usaha tersebut lebih menggunakan cara-cara yang mulia berlandaskan Dharma (ajaran kebaikan agama). tentunya dalam hati kecil kita pasti sudah mengetahui mana hal yang baik dan hal yang buruk tersebut. karena jika kita mencari rejeki dengan cara-cara yang dibenarkan( berlandaskan Dharma) mudah-mudahan akan menjadi rejeki/artha/harta yang kekal.... semoga bermanfaat......
0 komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat...